JAKARTA, SAWITSUMATERA.ID– Industri kelapa sawit kembali menunjukkan peran sosialnya melalui aksi kemanusiaan bertajuk GAPKI Peduli. Bersama Kementerian Pertanian (Kementan), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengirimkan bantuan untuk warga terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat akibat badai siklon tropis yang memicu hujan ekstrem beberapa hari terakhir.

Dalam acara pelepasan bantuan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa gotong royong adalah wujud nyata nilai kemanusiaan bangsa. “Solidaritas bukanlah seremoni, melainkan panggilan moral bangsa,” ujarnya.

BACA JUGA:PalmCo Bergerak Cepat Pulihkan Wilayah Terdampak Banjir Sumatera

Dalam waktu hanya satu jam, donasi yang terkumpul mencapai Rp 75,85 miliar, sebagian besar berupa kebutuhan pokok, makanan, dan perlengkapan darurat. Bantuan langsung diproses dan dikirim menggunakan 207 truk pada Kamis (4/12).

Sejak pagi, halaman Kementerian Pertanian dipenuhi ratusan truk yang mengangkut logistik untuk warga terdampak bencana. Di bawah langit Jakarta yang masih diguyur hujan sisa-sisa badai siklon, konvoi ratusan armada diberangkatkan menuju pelabuhan Tanjung Priok sebelum melanjutkan perjalanan ke lokasi-lokasi pengungsian di Sumatera.

BACA JUGA:Harga TBS Kelapa Sawit Jambi Kembali Naik, Ini Daftar Harga TBS 5-11 Desember 2025

Di antara ratusan armada tersebut, dua truk khusus membawa bantuan dari GAPKI yang berisi makanan dan minuman siap konsumsi untuk membantu pemenuhan kebutuhan dasar warga.

Sekretaris Jenderal GAPKI, M. Hadi Sugeng, turut mendampingi pelepasan armada bantuan itu. “Semoga bantuan yang GAPKI kirimkan bisa meringankan duka saudara-saudara kita yang menjadi korban,” ujarnya.

BACA JUGA:PTPN IV Regional 4 Jambi-Sumbar Raih Penghargaan SMART Account Champion Juara 3

Curah hujan yang meningkat tajam akibat siklon tropis Senyar membuat sejumlah wilayah pesisir Sumatera mengalami banjir besar, longsor, dan kerusakan infrastruktur. Ribuan warga harus mengungsi, sementara akses jalan dan pasokan logistik sempat terputus sejak akhir pekan lalu.

Mobilisasi bantuan dalam skala besar ini menjadi bukti kuat bahwa solidaritas antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat terus berjalan di tengah meningkatnya frekuensi cuaca ekstrem.

Tak berhenti pada pengiriman bantuan melalui Kementan, pengurus pusat GAPKI juga telah menginstruksikan seluruh cabang di Indonesia untuk melakukan langkah serupa. Respons cepat tercatat terutama dari cabang-cabang di Sumatera yang langsung:

BACA JUGA:Harga Naik, Ekspor Sawit Merosot: Analisis Kinerja September 2025

melakukan pendataan korban,
mendirikan posko dan tenda darurat,
menerjunkan tim lapangan,
serta mengirimkan bantuan secara langsung ke titik-titik terdampak.
Gerak cepat ini menunjukkan bagaimana jaringan industri sawit merespons keadaan darurat, sekaligus menegaskan kontribusi sektor sawit terhadap kemanusiaan dan ketahanan masyarakat.

Konvoi 207 truk yang melaju dari Jakarta bukan hanya membawa logistik, tetapi juga harapan. Harapan bahwa bantuan ini dapat mengurangi beban ribuan warga yang tengah berjuang memulihkan kehidupan mereka setelah diterjang bencana alam.

Aksi GAPKI Peduli menjadi salah satu mobilisasi kemanusiaan terbesar dalam beberapa tahun terakhir bukti bahwa industri sawit tidak hanya berfokus pada ekonomi, tetapi juga peduli pada kemanusiaan dan keberlanjutan sosial. (*)